Proses Komunikasi dan Persuasi Pada Manusia - NesiaNet

Proses Komunikasi dan Persuasi Pada Manusia

Proses Komunikasi dan Persuasi Pada Manusia
Sharing Session

Unduh Proses Komunikasi dan Persuasi Pada Manusia - NesiaNet.docx

Proses Komunikasi dan Persuasi Pada Manusia
Humaedi Suhada (L1B016032)

Hubungan Psikologi, Komunikasi dan Persuasi
Komunikasi adalah salah satu elemen vital dan utama dalam kehidupan manusia. Komunikasi menjadi sangat penting, karena memperantarai informasi dari satu pihak ke pihak lain dengan tujuan tersebarnya maksud dan makna yang sama, antara pengirim dan penerima pesan. Dengan tersampainya informasi, maka akan terbangun pemahaman dan pengertian antara dua belah pihak. Khususnya bila informasi tersebut berkaitan dengan hal-hal yang penting dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sebuah situasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Definisi Komunikasi Menurut Para Ahli

Dari berbagai sumber dan literatur komunikasi, berikut ini daftar Daftar Definisi Komunikasi Menurut Para Ahli:
1. Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. (Shannon & Weaver)
2. Komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator. (Raymond S. Ross).
3. Komunikasi adalah pengalihan suatu pesan dari satu sumber kepada penerima agar dapat dipahami. (Alo Liliweri).
4. Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan untuk mengubah perilaku orang lain. (Carl I.Hovland).
5. Komunikasi adalah Proses memahami dan berbagi makna (Judy C pearson & Paul Emelson).
Definisi Psikologi Menurut Para Ahli
1. Pengertian Psikologi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.
2. Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
3. Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
Definisi Komunikasi Persuasi/Komunikasi Persuasif
Komunikasi persuasif memilik tiga aspek filosofis kelimuan, yaitu aspek ontologi, aspek
epistemologi, dan aspek aksiologi.
Aspek Ontologi : menyangkut pertanyaan apa yang di kaji oleh suatu ilmu, aspek epistemologi berkaitan dengan pertanyaan cara memperoleh ilmu tersebut, dan aspek aksiologi berkenaan dengan pertanyaan penggunaan dari ilmu tersebut.
Pada dasarnya pengertian komunikasi persuasi adalah kemampuan komunikasi yang dapat membujuk atau mengarahkan orang lain.
Ada tiga jenis pola komunikasi (Burgon dan Huffner, 2002) yaitu:
• Komunikasi asertif (komunikasi asertif adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain.)
• Komunikasi pasif (Perilaku atau Sikap Pasif ibarat Anda selalu menghindari Konflik atau Konfrontasi dengan lawan bicara, demi menjaga suasana damai dan tenang.)
• Komunikasi agresif (Perilaku dimana Anda akan mempertahankan Sikap dan Pendapat, tanpa mempedulikan orang lain, dan menginginkan hasil akhirnya sebagai Pemenang dari Komunikasi yang terjadi.)
Komponen Komunikasi Persuasi
Persuasi adalah kegiatan psikologis dalam usaha mempengaruhi sikap, sifat, pendapat, dan perilaku seseorang orang banyak. Untuk dapat menjalankan metode persuasi diperlukan beberapa komponen komunikasi antara lain:
• Komunikator (Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan kepada komunikan (penerima pesan) dalam sebuah proses komunikasi.)
• Pesan komunikasi
Model Komunikasi Persuasif
Komunikasi persuasif adalah salah satu teknik komunikasi yang ditujukan untuk meyakinkan orang lain agar berpikir atau bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pengirim pesan. Secara umum yang dimaksud dengan komunikasi persuasif adalah proses penyampaian pesan dengan tujuan untuk menguatkan atau merubah tanggapan yang diberikan oleh orang lain. Komunikasi persuasif biasanya digunakan dalam berbagai bidang diantaranya pemasaran, politik, kampanye, dan lain-lain.
Para ahli atau peneliti komunikasi memandang persuasi sebagai proses komunikasi dimana komunikator berusaha memperoleh respon yang diinginkan dari penerima pesan. Menurut Wilbur Schramm (1971), proses persuasi yang utamanya merupakan proses komunikasi terdiri dari perkenalan beberapa informasi yang mengarahkan penerima untuk menilai kembali persepsinya tentang lingkungannya dan menilai kembali apa yang menjadi kebutuhan dan cara untuk memenuhi kebutuhan, hubungan sosial, kepercayaan, atau sikap mereka.
Sebagai sebuah proses komunikasi, maka cara terbaik untuk memahami persuasi adalah dengan menggunakan model-model komunikasi guna mengetahui dan memahami berbagai unsur atau komponen-komponen komunikasi dan tahap-tahap komunikasi dalam proses persuasi. Berbagai model komunikasi persuasif yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya adalah model komunikasi Berlo, dan model persuasi Rank (Larson, 1986); model dua faktor McGuire, pendekatan perubahan sikap Yale (Fishbein dan Ajzen, 1975); model kemungkinan elaborasi, model respon kognitif, dan model heuristik-sistematis (Dillard, tanpa tahun).
Berikut adalah model komunikasi persuasif menurut para ahli, diantaranya adalah :
• Model Komunikasi Berlo
Menurut Larson (1986), salah satu model komunikasi yang digunakan untuk menjelaskan proses komunikasi persuasif adalah model komunikasi Berlo yang dicetuskan oleh David K. Berlo dan merupakan pengembangan dari model komunikasi Shannon dan Weaver. Model komunikasi Berlo atau dikenal juga dengan model komunikasi SMCR terdiri dari empat unsur komunikasi yaitu sumber, pesan, saluran komunikasi, dan penerima pesan. Keempat unsur tersebut merupakan bagian dari proses persuasi. Merujuk pada model komunikasi Berlo, kita harus waspada terhadap motivasi sumber, kita juga harus memperhatikan pesan, media yang digunakan untuk mengirim pesan, dan efek yang terjadi. Pada akhirnya, kita perlu untuk memiliki kesadaran tentang peran kita dalam persuasi.
• Model Persuasi Rank
Hugh Rank (1976) mengusulkan sebuah model persuasi yang membantu mengajarkan kepada kita agar menjadi penerima pesan yang yang kritis. Rank menyebutnya dengan intensify/downplay schema atau skema mengintensifkan atau mengecilkan aspek-aspek tertentu. Gagasan dasar model persusasi ini adalah pada umumnya persuader menggunakan dua macam taktik untuk mencapai tujuannya yaitu mengintensifkan atau mengecilkan aspek-aspek tertentu atau keduanya.
• Model Kemungkinan Elaborasi
Richard Petty dan John Cacioppo (1980) mengembangkan model kemungkinan elaborasi atau elaboration likelihood model yang menyatakan bahwa persuasi secara tradisi dikaitkan dengan dua rute yaitu rute sentral dan rute periferal. Model ini membentuk faset baru teori rute atau teori dua proses. Model kemungkinan elaborasi berpendapat bahwa kemungkinan persuasi yang efektif bergantung pada seberapa besar keberhasilan komunikasi dalam mengingatkan representasi mental yang relevan yang merupakan kemungkinan elaborasi.
• Model Respon Kognitif
Model persuasi respon kognitif pertama kali digagas oleh Anthony Greenwald (1968). Respon kognitif adalah pemikiran yang dimiliki setiap individu ketika bereaksi terhadap pesan persuasi. Model ini menunjukkan bahwa mempelajari respon kognitif terhadap persuasi menyuguhkan dasar bagi pemahaman tentang efek komunikasi.
• Model Perubahan Sikap Yale
Model perubahan sikap Yale dikenal dengan sebutan pendekatan perubahan sikap Yale yakni suatu studi tentang kondisi dimana orang cenderung mengubah sikap mereka sebagai bentuk respon mereka terhadap pesan persuasif. Pendekatan ini pertama kali dipelajari oleh Carl Hovland dan rekan-rekannya di Yale University. Model dasar pendekatan ini dapat digambarkan sebagai “siapa – mengatakan apa – kepada siapa”. Menurut model ini, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi setiap komponen komunikasi persuasif, diantaranya adalah kredibilitas dan daya tarik komunikator, kualitas dan ketulusan pesan, perhatian, kecerdasan dan usia penerima.
• Model Dua Faktor McGuire
William McGuire (1968) mengembangkan model persuasi dua faktor yang mengkombinasikan perhatian dan pemahaman ke dalam satu faktor penerimaan. Model ini didasarkan atas pendekatan Yale yang menyatakan bahwa perhatian dan pemahaman menentukan apa yang akan dipelajari oleh penerima pesan dengan menekankan pada isi pesan komunikator.
Proses lainnya yang melibatkan perubahan dalam motivasi, diasumsikan untuk menentukan apakah penerima pesan akan menerima atau mengadopsi apa yang ia pelajari. Karenanya, efek komunikasi bergantung pada dua faktor yaitu mempelajari isi pesan dan menerima apa yang telah dipelajari. Model dua faktor McGuire berpendapat bahwa proses persuasi melibatkan dua tahap yaitu penerimaan isi pesan dan menghasilkan apa yang dipahami.
• Model Heuristik-Sistematis
Model Heuristik-Sistematis dikenalkan oleh Alice Eagly dan Shelly Chaiken. Model heuristik-sistematis menjelaskan bagaimana orang-orang menerima dan memproses pesan persuasi. Model ini menyatakan bahwa setiap individu dapat melakukan pengolahan pesan persuasi secara heuristik atau sistematis. Pengolahan pesan secara heuristik umumnya menggunakan aturan-atuan penilaian yang dikenal sebagai struktur pengetahuan yang dipelajari dan disimpan dalam memori. Sedangkan pengolahan pesan secara sistematis melibatkan pemahaman dan analitis, pengolahan atau pemrosesan kognitif dari informasi yang relevan dengan penilaian.
Manfaat Mempelajari Model Komunikasi Persuasif
Mempelajari model komunikasi persuasif dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya adalah :
• kita dapat mengetahui dan memahami arti persuasi
• kita dapat mengetahui dan memahami arti komunikasi persuasif
• kita dapat mengetahui dan memahami beberapa model komunikasi persuasif yang dikemukakan oleh para ahli
Strategi Komunikasi Persuasif
Secara umum, sasaran persuasi dapat didentifikasikan berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, keanggotaan dalam kelompok primer dan minat khusus sasaran.
Langkah-langkah dalam perumusan strategi komunikasi persuasif antara lain:
• Pengumpulan dan analisis data
• Analisis dan evaluasi fakta
• Identifikasi masalah
• Pemilihan masalah yang ingin disampaikan dan dipecahkan
• Perumusan tujuan
• Perumusan alternatif pemecahan masalah
• Penetapan cara mencapai tujuan
• Evaluasi hasil kegiatan
• Rekonsiderasi
Pendekatan Psikologis dalam Persuasi
Salah satu tokoh dalam psikologi yang mengkaji tentang persuasi dalam mendalam adalah Robert Cialdini, yang menyebutkan bahwa beberapa aspek dalam proses persuasi yaitu:
1. Recipprocity
Prinsip mengedepankan asumsi bahwa setiap individu akan selalu berpikir dengan asas timbal balik,bahwa ketika individu mendapatkan bantuan atau sesuatu dari orang lain, maka akan timbul kemungkinan untuk individu tersebut membalas bantuan atau pemberian tersebut ke orang lain.
2. Commitment dan Consistency
Komitmen dan konsistensi akan membantu sekali dalam memastikan pesan berupa ide, keyakinan, dan perilaku yang dikirim melalui persuasi menancap dengan kaut pada objek penerima persuasi. Komitmen yang tercipta kemudian akan memunculkan konsistensi.
3. Social proof
Individu akan melakukan sesuatu bila orang lain melakukan hal tersebut. Sebagai contoh, ketika ada seseorang melihat ke atas di tengah kerumunana orang, maka banyak orang di sekitaranya melakukan hal yang serupa.
4. Authority
Otoritas adalah kunci persuasi dapat berjalan efektif. Individu akan cenderung mematuhi figur otoritas, bahkan ketika mereka melakukan hal yang memberatkan baut mereka.
5. Liking
Individu akan lebih mudah menerima persuasi dengan orang lain ketika mereka menyukai orang yang memberi persuasi tersebut.
6. Scarcity
Scarcity dipahami sebagai kelangkaan, persuasi diharapkan akan lebih berhasil ketika pesuasi dilakukan dalam kondisi kelangkaan.
1. Pendekatan Psikososial dalam Komunikasi Persuasif
Teori psikososial dengan basis kognitif terdiri dari teori konsitensi kognitif, teori social judgment, dan teori fungsionalisme. Asumsi dasar teori konsitensi kognitif bahwa kognisi (perasaan, kepercayaan, pikiran, imajinasi, dan lain-lain) tentang orang atau kejadian cenderung diorganisasikan atau disrtukturkan ke dalam pengertian secara keseluruhan.
2. Prinsip-prinsip Kredibilitas dalam Persuasi
Kredibilitas adalah persepsi persuaddee tentang diri persuader yang berkaitan dengan tingkat keahlian. Dapat dipercaya, kompetensi, dinamisme, sosiabilitas dan karismatik. Keahlian merupakan kesan yang dibentuk persuadee tentang sumber komunikasi persuasif dengan topik yang dibicarakan.
3. Prinsip Kesamaan dan Identifikasi dalam Persuasi
Identifikasi merupakan konsep psikologi yang berkaitan dengan cara-cara yang dilakukan oleh individu dalam mengatasi konflik, frustasi, serta berbagai kecemasan yang dihadapinya.
Faktor-faktor Pesan dalam Komunikasi Persuasif
1. Bahasa dan makna dalam komunikasi persuasif
Kesan merupakan hasil dari usaha manusia di dalam menyandikan gagasan-gagasanya. Arti atau makna tidak ada dalam pesan. Arti bukanlah sesuatu yang didapatkan. Arti ada dalam diri orang, dan merupakan respons yang tidak tampak.
2. Isi pesan persuasif
a. membentuk tanggapan.
b. Memperkuat tanggapan
c. Mengubah tanggapan.
Dalam proses pembentukan sikap dan tanggapan, persuader harus mampu mempertalikan antara gagasan atau produk baru dengan nilai-nilai yang telah melekat dalam sistem masyarakat atau sasaran.
Daya guna pesan persuasif dapat dilihat dari fungsi pesan itu sebagai:
1) Isyarat yang disampaiakan.
2) Bentuk struktural.
3) Pengaruh sosial.
4) Penafsiran.
5) Refleksi diri.
6) Kebersamaan.
Efek Komunikasi Tatap Muka sebagai Saluran dalam Komunikasi Persuasif
Saluran komunikasi adalah media yang digunakan untuk membawa pesan. Arti Hal ini berarti bahwa saluran merupakan jalan atau alat untuk perjalanan pesan antara komunikasi kator (sumber atau pengirim) dengan komunikan (penerima). Saluran memiliki tuu]juh dimensi yang memungkinkan untuk mengevaluasi efektivitas saluran yang berbeda.
Efek Interaksi Kelompok sebagai Saluran dalam Komunikasi Persuasif
Interaksi didalam kelompok menimbulkan suatu energi yang membawa kelompok itu menjadi dinamis. Penggunaan energi kelompok dipengaruhi oleh group syntality atau kepribadian kelompok.
Penerima dan Pengaruh Komunikasi Persuasi
Pengaruh komunikasi persuasif atas perubahan perilaku persuadee dapat dilihat dari dua pendekatan, yakni pendekatan tradisional dan pendektan teori kognitif.
Proses fisiologis dalam komunikasi
 Sensasi
Sensasi merupakan proses penerimaan rangsang oleh alat indera/penginderaan yang belum diberi makna. Proses sensasi yaitu S-O-RS = Stimulus-Organisme-Respons, adapun prosesnya yaitu :
1.Proses fisik : stimulus mengenai alat indera atau reseptor disebut sebagai proses kealaman.
2. Proses fisiologis : stimulus yang mengenai alat indera diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak.
3. Proses psikologis : proses di otak yang menyebabkan organisme mampu menyadari apa yang diterima dengan inderanya. Ini merupakan proses terakhir dari sensasi dan merupakan pengamatan atau sensasi yang sebenarnya
Macam-macam sensasi
1. Sensasi Penglihatan
2. Sensasi Pendengaran
 Persepsi
“ Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan dan informasi di dalam otak manusi. Informasi dan pesan yang diterima tersebut muncul dalam bentuk stimulus yang merangsang otak untuk mengolah lebih lanjut yang kemudian mempengaruhi seseorang dalam berperilaku”
Menurut Rakhmat (1994): Krech dan Crutchfield (1975) (dalam Sobur:460) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dapat dikategorikan menjadi:
1. Faktor fungsional
2. Faktor-faktor struktural
3. Faktor-faktor situasional
Faktor psikologis lain yang juga penting dalam persepsi adalah berturut-turut: emosi ,impresi dan konteks.
• Emosi
• Impresi
• Konteks
• Emosi
• akan mempengaruhi seseorang dalam menerima dan mengolah informasi pada suatu saat, karena sebagian energi dan perhatiannya (menjadi figure) adalah emosiya tersebut. Seseorang yang sedang tertekan karena baru bertengkar dengan pacar dan mengalami kemacetan, mungkin akan mempersepsikan lelucon teman.
• Impresi
stimulus yang salient/ menonjol
Komunikasi efektif
1. Definisi Dan Pengertian Komunikasi Efektif
Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp mengatakan bahwa komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam setiap komunikasi. Komunikasi yang lebih efektif terjadi apabila komunikator dan komunikan terdapat persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa. Komunikasi dapat dikatakan efektif apa bila komunikasi yang dilakukan dimana :
1. Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya.
2. Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
3. Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim.
Teknik berkomunikasi
Berkomunikasi yang baik sangat kita perlukan, dengan melakukan komunikasi yang baik maka orang lain akan merasa nyaman dan akan selalu merasa membutuhkan keberadaan kita.
Beberapa seni berkomunikasi yang baik yaitu:
1.The art of looking
2. the art of smiling
3. the art of listening
4.the art of questioning
5. the art of answering
6. the art of surpising
7. the art of admitting mistake
8. the art of asking apology
9. the art of static emphaty
10. the art of closing conversation
Cara Mengembangkan Seni Berkomunikasi
Komunikasi merupakan sebuah jembatan untuk membangun suatu hubungan. Sulit membayangkan apa yang akan terjadi di dunia ini jika tidak ada komunikasi.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan supaya kita dapat mengembangkan seni berkomunikasi, diantaranya sebagai berikut:
1. Menyimak dengan seksama
2. Memahami makna sebuah pesan
3. Mengenal gaya komunikasi
4. Memilih saat yang tepat5.MemberiApresiasi kita terhadap siapapun amat berperan dalam komunikasi.
Pustaka
http://ahmadroihan8.blogspot.co.id/2013/09/30-definisi-psikologi-menurut-para-ahli.html
http://www.academia.edu/30361369/Proses_Komunikasi_Persuasi
http://www.komunikasipraktis.com/2014/10/daftar-definisi-komunikasi-menurut-para-ahli.html
https://pakarkomunikasi.com/model-komunikasi-persuasif
http://terinspirasikomunikasi.blogspot.co.id/2013/03/pendekatan-psikologi-dalam-komunikasi.html


Humaedi Suhada


EmoticonEmoticon