Perbedaan x86, x64, dan ARM64: Arsitektur Prosesor yang Perlu Kamu Tahu - NesiaNet

05 November 2025

Perbedaan x86, x64, dan ARM64: Mengenal Arsitektur Prosesor di Balik Komputer dan Gadget Modern

Saat mengunduh software atau memilih sistem operasi, kamu mungkin sering melihat istilah seperti x86, x64, atau ARM64. Tiga istilah ini sebenarnya mengacu pada arsitektur prosesor, yaitu cara CPU memproses data dan menjalankan instruksi. Memahami perbedaannya penting agar kamu tidak salah memilih versi aplikasi atau sistem yang sesuai dengan perangkat yang digunakan.

Arsitektur x86 adalah rancangan prosesor yang dikembangkan oleh Intel sejak era prosesor 8086. Arsitektur ini bekerja dengan sistem 32-bit, artinya prosesor memproses data dalam potongan 32 bit setiap kali siklus kerja berlangsung. Keterbatasan utama x86 adalah hanya mampu menggunakan memori hingga sekitar 4 GB RAM, sehingga performanya terbatas untuk kebutuhan komputasi modern. Arsitektur ini umum ditemukan pada komputer lama dan sistem operasi 32-bit, serta biasanya dikenali dengan label “x86” atau “32-bit” pada file instalasi aplikasi.

Sementara itu, x64 merupakan pengembangan dari arsitektur x86 dan sering juga disebut sebagai x86-64. Arsitektur ini mendukung sistem 64-bit, yang berarti dapat memproses data dua kali lebih besar dibandingkan x86. Kelebihan x64 terletak pada kemampuannya menggunakan RAM lebih dari 4 GB, performa yang lebih cepat, serta efisiensi lebih tinggi untuk menjalankan aplikasi berat seperti desain grafis, gaming, hingga komputasi ilmiah. Selain itu, sistem x64 juga mampu menjalankan sebagian besar aplikasi 32-bit melalui mode kompatibilitas, terutama di sistem operasi Windows dan Linux modern. Saat ini, hampir semua komputer dan laptop terbaru telah menggunakan arsitektur x64 karena keunggulannya dalam hal performa dan dukungan teknologi.

Berbeda dari dua arsitektur sebelumnya, ARM64 — atau disebut juga AArch64 — dikembangkan oleh ARM Holdings dan dikenal karena efisiensi dayanya yang sangat tinggi. Meskipun sama-sama mendukung sistem 64-bit, arsitektur ARM64 dirancang dengan pendekatan yang berbeda dari x86 dan x64. Fokus utama ARM adalah konsumsi energi yang rendah, sehingga ideal untuk perangkat mobile seperti smartphone, tablet, dan laptop ultra-tipis. Arsitektur ini digunakan secara luas di perangkat Android, iPhone, serta komputer Apple dengan chip berbasis Apple Silicon seperti M1, M2, dan M3. Kini, beberapa laptop Windows dan Chromebook juga mulai menggunakan prosesor ARM. Namun, karena arsitekturnya berbeda secara fundamental, tidak semua aplikasi yang dibuat untuk x86 atau x64 dapat langsung dijalankan di ARM64 tanpa versi khusus atau bantuan emulator.

Jika dibandingkan dari segi performa dan penggunaan, x86 bisa dikatakan sebagai generasi lama yang terbatas pada 32-bit, sedangkan x64 adalah standar modern yang menawarkan performa tinggi dan dukungan sistem yang lebih luas. Di sisi lain, ARM64 bukanlah penerus langsung dari keduanya, melainkan arsitektur berbeda yang lebih menekankan efisiensi daya dan portabilitas. Itulah sebabnya ARM64 lebih populer di dunia perangkat mobile dan chip modern seperti Apple Silicon.

Untuk memilih mana yang sesuai, pengguna komputer atau laptop modern umumnya akan menggunakan arsitektur x64, karena hampir semua sistem operasi dan software terkini dibuat untuk platform tersebut. Sementara itu, pengguna perangkat mobile atau komputer dengan prosesor ARM, seperti MacBook M1 atau M2, harus menggunakan aplikasi berbasis ARM64 agar berjalan optimal. Arsitektur x86 kini sudah jarang digunakan, kecuali pada komputer lama atau sistem operasi 32-bit yang belum diperbarui.

Secara sederhana, x86 adalah arsitektur 32-bit yang kini mulai ditinggalkan, x64 adalah standar utama untuk perangkat komputer modern dengan kemampuan tinggi, dan ARM64 adalah pilihan masa depan untuk perangkat yang mengutamakan efisiensi energi. Ketiganya menunjukkan bagaimana dunia teknologi terus berkembang, menyesuaikan antara kebutuhan performa dan efisiensi daya sesuai dengan tren perangkat masa kini.