NesiaNet

Program Development

Bakrie Center Foundation 

Kota Mataram (WFO)

Lihat Detail

Tentang Posisi

Durasi

5 bulan (06 Agu - 20 Des 2024)

Benefit

BBH (Biaya Bantuan Hidup)Travel

Rincian Kegiatan

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT - Project Percepatan Eliminasi TBC Sebelum Tahun 2030 Berbasis Komunitas Di Nusa Tenggara Barat Bersama Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Nusa Tenggara Barat

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang menjadi penyebab kematian terbesar kedua setelah COVID-19. Saat ini Indonesia merupakan negara dengan beban TBC kedua tertinggi di dunia [World Health Organization (WHO), 2022]. Di Indonesia tahun 2022, terdapat kasus TBC pada umur 15-24 tahun sebanyak 102.575, dimana perempuan pada kelompok umur 15-24 tahun adalah pasien TBC tertinggi di tahun 2021 dan 2022. Hal ini dikarenakan 40% dari populasi Indonesia adalah anak muda umur 15-24 tahun, dengan risiko penularan 20 kali lebih besar dibanding populasi lainnya. Namun, sebanyak 82% dari mereka saat ini tidak mencari pengobatan. Faktor seperti kurangnya kesadaran akan gejala TBC, stigma negatif, dan faktor lainnya berpengaruh terhadap tingginya kasus TBC pada anak muda. Temuan data dari projek TB Warrior (STPI & IMUT, 2023) menemukan bahwa dari 1.346 mahasiswa yang mengisi formulir skrining, 203 di antaranya teridentifikasi memiliki gejala TBC. 

Di Provinsi Nusa Tenggara Barat, lembaga penanggulangan TBC tingkat provinsi dari unsur komunitas adalah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Nusa Tenggara Barat. Berdiri sejak 23 Desember 1957, PKBI merupakan lembaga swadaya masyarakat tertua yang memelopori gerakan keluarga berencana di Indonesia. PKBI Nusa Tenggara Barat memiliki program Indonesia Bebas Tuberkulosis di berbagai wilayah. PKBI Nusa Tenggara Barat adalah salah satu lembaga mitra  Bakrie Center Foundation yang bersama-sama bergerak untuk percepatan eliminasi TBC di Indonesia sebelum tahun 2030 dengan melibatkan pemuda secara aktif melalui program Magang.

Bakrie Center Foundation (BCF) merupakan lembaga filantropi yang bergerak dalam bidang pengembangan kemampuan dan kepemimpinan generasi muda melalui berbagai program. Beberapa program pelatihan kepemimpinan generasi muda berbasis empati sosial kami adalah Leadership Experience and Development (LEAD) Indonesia, Campus Leaders Program (CLP), dan Ikatan A  lumni BCF yang disebut Home of Leaders. Adapun LEAD Indonesia menargetkan pemimpin lembaga sosial/komunitas/gerakan/LSM pada level kabupaten/kota/provinsi di Indonesia. Sedangkan CLP menargetkan mahasiswa dan dosen sebagai penerima manfaatnya yang terdiri dari lima subprogram, yaitu Magang (MBKM MSIB), Praktikum (Magang Mandiri), Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Volunteer for Change. Ikatan Alumni BCF Home of Leaders rutin menyelenggarakan Seminar Nasional Percepatan Pencapaian SDGs 2030 sebagai wadah untuk advokasi isu-isu sosial yang menjadi fokus bidang BCF.

Tahun 2023 BCF sebagai perwakilan unsur masyarakat bersama Kemenko PMK, Kementerian Kesehatan, Kemendikbud Ristek, PR Konsorsium STPI-Penabulu, Pemerintah Daerah di provinsi prioritas penanggulangan TBC, dunia usaha yang diwakili Kadin Indonesia, hingga pihak media menginisiasi Program Kolaborasi Nasional Multi-stakeholders dan Multi-years dalam Percepatan Eliminasi TBC di Indonesia sebelum Tahun 2030 dengan pendekatan multidisiplin dan melibatkan semua pihak untuk bergerak. Implementasi program ini salah satunya melalui Magang dengan mengirimkan mahasiswa ke lembaga mitra BCF di tingkat provinsi.

Program Magang Percepatan Eliminasi TBC dilakukan secara tematik (multi-years) setiap semester. Magang melibatkan mahasiswa aktif dan dosen dari universitas mitra BCF yang ditempatkan di lembaga mitra pusat dan lembaga mitra provinsi yang menanggulangi TBC untuk membantu efektivitas dan efisiensi lembaga mitra dalam mencapai target eliminasi TBC di tingkat provinsi dan secara nasional. Lingkup kegiatan mahasiswa yaitu menghasilkan inovasi dalam penemuan kasus dan Investigasi Kontak, sosialisasi dan edukasi, serta advokasi di tingkat daerah.

Kompetensi yang Dikembangkan

Pengembangan Model Penyuluhan TB yang Kreatif dan Variatif

Input Data dan Pengoperasian Sistem Informasi Tuberkulosis Komunitas (SITK)

Administrasi dan Supporting Kelembagaan

Pendampingan dan Peningkatan Angka Kesembuhan Pasien TB

Upaya Peningkatan Temuan Kasus Baru TB Melalui Investigasi Kontak, Skrining, dan Berbagai Metode Kreatif

Kriteria Peserta

Jurusan: Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ilmu Psikologi, Ilmu Kesejahteraan Sosial, dan Ilmu Sosial Politik lainnya

Jenjang: D4/S1 

Semester: minimal semester 5

Kriteria Hard Skills: 

1. Memiliki kemampuan atau pengalaman dalam perencanaan dan pengembangan program sosial atau kesehatan

2. Memiliki kemampuan atau pengalaman dalam melaksanakan kegiatan pertemuan secara online/offline/hybrid

3. Memahami desain program sosial dalam organisasi pelayanan kemanusiaan melalui need assessment 

4. Memiliki kemampuan analisis atau mengkaji karakteristik manajemen dalam lembaga sosial

5. Memiliki kreativitas tinggi dalam merancang program pelatihan dan/atau pemberdayaan komunitas

6. Memiliki kemampuan analisis dalam melakukan kategorisasi data

7. Mampu bersinergi dan berkolaborasi dengan stakeholder

8. Pernah terlibat dalam project sosial, kerelawanan, atau kemanusiaan

Kriteria Soft Skills

1. Memiliki kemampuan koordinasi dan komunikasi yang baik

2. Kemampuan bernegosiasi dan persuasi

3. Memiliki inisiatif yang tinggi

4. Memiliki keinginan yang besar dalam mempelajari isu sosial kesehatan, khususnya terkait penanggulangan TBC

5. Memiliki empati sosial yang tinggi yang ditandai dengan pengalaman mengikuti kegiatan sosial. 

Kriteria lainnya: 

1. Baik jika bisa mengendarai motor/mobil dan memiliki izin mengemudi (tidak harus)

2. Dapat memastikan tidak ada kendala dalam pengurusan Surat Rekomendasi dan SPTJM Mahasiswa dari asal perguruan tinggi masing-masing

3. Dapat memastikan bahwa silabus/KPI kegiatan Magang dapat dikonversi dengan mata kuliah yang diambil. Mahasiswa bisa berkonsultasi dengan dosen, program studi, fakultas, maupun pihak universitas terlebih dahulu

Seluruh mahasiswa pendaftar wajib mengerjakan MISI CALON TB RANGER berikut s.id/MisiCalonTBRangerCLP9 dan memfollow semua akun media sosial Bakrie Center Foundation serta mitra-mitra BCF berikut linktr.ee/CampusLeadersProgramBCF, karena kisi-kisi wawancara/FGD akan ada pada akun-akun media sosial tersebut. Akan ada banyak kesempatan untuk pemuda yang ingin aktif terlibat di berbagai kegiatan SDGs BCF lainnya!

Informasi Tambahan

Proyek ini bersifat multidisiplin (lintas jurusan). Mahasiswa dapat memilih divisi atau posisi sesuai latar belakang jurusannya. Setiap divisi memiliki kegiatan yang berbeda-beda.

Mahasiswa yang diutamakan adalah mahasiswa dengan pilihan provinsi penempatan terdekat atau sama dengan provinsi domisili rumah/domisili kampus. Lokasi penempatan Magang di Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu terletak di kantor pusat provinsi, serta kantor daerah kota/kabupaten sebaran PKBI Nusa Tenggara Barat. Pemilihan provinsi penempatan perlu disesuaikan dengan kedekatan domisili/jarak ke kampus/jarak ke kos, dengan kata lain perlu diprioritaskan pemilihan provinsi penempatan yang terdekat dengan posisi tempat tinggal mahasiswa. Penempatan kota/kabupaten ditentukan oleh pihak lembaga provinsi, menyesuaikan dengan hasil seleksi berkas dan wawancara serta kebijakan masing-masing lembaga provinsi. Mahasiswa harus siap ditempatkan di wilayah-wilayah cakupan kota/kabupaten yang dinaungi lembaga provinsi

Benefit yang akan didapatkan selama Magang adalah:

1. Mendapatkan konversi kegiatan Magang menjadi 900 jam kegiatan perkuliahan atau 20 SKS

2. Mendapatkan Sertifikat keaktifan dan Penilaian kegiatan upaya pencapaian SDGs 2030

3. Mendapatkan pelatihan dalam berbagai sesi-sesi capacity building tingkat nasional dan tingkat provinsi, berkesempatan aktif dalam seminar tingkat nasional dan internasional yang rutin diselenggarakan oleh Bakrie Center Foundation

4. Menjadi peserta dan pemapar dalam konferensi nasional hasil magang yang rutin dilaksanakan di akhir periode Magang dengan eksposur tingkat nasional

5. Memiliki akses terhubung dengan jejaring pemerintah pusat dan daerah, lembaga nasional dan internasional, dunia usaha, media, serta unsur masyarakat sebagai stakeholder mitra program kolaborasi

6. Mendapatkan dana dukungan mahasiswa sebesar Rp2.800.000/bulan dan tiket keberangkatan serta kepulangan dari MSIB

Mahasiswa perlu menyiapkan dana pribadi setidaknya sampai bulan ke 3 kegiatan, mengingat ada serangkaian administrasi dari proses pencairan dana Magang yang membutuhkan waktu (penting memperhatikan pilihan provinsi terdekat dengan domisili mahasiswa). Pencairan dana dukungan mahasiswa biasanya pada bulan ke 3 dan ke 5 saat periode kegiatan Magang.

Mahasiswa juga wajib memastikan bahwa silabus/KPI kegiatan Magang dapat dikonversi dengan mata kuliah yang diambil. Mahasiswa bisa berkonsultasi dengan dosen, program studi, fakultas, maupun pihak universitas terlebih dahulu. Mahasiswa yang berasal dari universitas mitra BCF sudah dapat dipastikan bisa mengkonversi kegiatan Magang dengan SKS penuh.

Seluruh mahasiswa pendaftar wajib mengerjakan MISI CALON TB RANGER berikut s.id/MisiCalonTBRangerCLP9 dan memfollow semua akun media sosial Bakrie Center Foundation serta mitra-mitra BCF berikut linktr.ee/CampusLeadersProgramBCF, karena kisi-kisi wawancara/FGD akan ada pada akun-akun media sosial tersebut. Akan ada banyak kesempatan untuk pemuda yang ingin aktif terlibat di berbagai kegiatan SDGs BCF lainnya!

Laporkan Lowongan Ini

Tentang Perusahaan

Bakrie Center Foundation

Yayasan Bakrie Center

Kesehatan

1-10 employees

Wisma Bakrie 1, Jl.H.R.Rasuna Said, Jakarta Selatan

www.bcf.or.id

Building Leaders 

💡

Tips magang di Magang MSIB

Pelajari dengan seksama detail kegiatan dan temukan informasi atau testimoni mengenai lingkungan perusahaan.