
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN
DEPO JAYA BANGUNAN MATARAM LOMBOK
Shoji Duwi Sandini-1, Dian
Lestari Miharja-2, Baiq Vira Safitri-3
Mahasiswi Prodi Ilmu Komunikasi-1, Dosen Prodi Ilmu Komunikasi-2,3
Universitas Mataram
Email: sandini.duwi@gmail.com
ABSTRACT
The research entitled “Marketing
Communication Strategy at Depo Jaya Building Company - Mataram Lombok” aims to
identify and describe the marketing communication strategy that used by Depo
Jaya Bangunan and the obstacles faced in implementing it. The literature review
which used in this research are communication and it’s elements, communication
objectives, strategies, corporate communications, marketing communications,
elements of marketing communications, integrated marketing communications, and
integrated marketing communications strategies. This research uses descriptive
research with a qualitative approach. Data collection techniques used are
observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques include
data reduction, data presentation, drawing conclusions, and verification. The
results showed that there were 5 out of 6 elements of marketing communication
carried out by Depo Jaya Bangunan in its marketing activities. The obstacle
faced by Depo Jaya Bangunan in implementing its marketing communication
strategy is the Covid-19 pandemic which has caused several programs/events are
canceled and the decreased of marketing activities delivered to consumer.
Keywords: Communication strategy, marketing communication,
Depo Jaya Bangunan, marketing activities.
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Strategi Komunikasi
Pemasaran pada Perusahaan Depo Jaya Bangunan Mataram Lombok.Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan strategi komunikasi pemasaran
yang dilakukan oleh Depo Jaya Bangunan dan kendala yang dihadapi dalam
penerapan komunikasi pemasaran. Kajian teori yang digunakan dalam penelitian
ini ialah komunikasi, unsur-unsur komunikasi, tujuan komunikasi, strategi
komunikasi, komunikasi korporasi, komunikasi pemasaran, elemen komunikasi
pemasaran, komunikasi pemasaran terpadu, strategi komunikasi pemasaran terpadu. Penelitian ini menggunakan penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan
ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data berupa
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 dari 6 elemen komunikasi pemasaran yang
dijalankan oleh Depo Jaya Bangunan dalam aktivitas pemasarannya. Kendala yang
dihadapi oleh Depo Jaya Bangunan dalam pelaksanaan strategi komunikasi
pemasaran ialah pandemi Covid-19 yang menyebabkan beberapa program/event tidak
terlaksana dan distribusi informasi penjualan dan aktivitas promosi lain yang
terbatas kepada khalayak.
Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Komunikasi Pemasaran, Depo Jaya
Bangunan, Marketing.
PENDAHULUAN
Laju
pertumbuhan ekonomi di Indonesia sekarang ini ditekan untuk meningkatkan
pembangunan ekonomi di masyarakat. Untuk itu, pemerintah memberikan kemudahan
dalam hal regulasi untuk berusaha. Dengan diberikannya kemudahan tersebut tentu
menumbuhkan banyak peluang usaha yang dapat dilakukan dan juga berakibat
menimbulkan banyak usaha yang sama ikut berdiri sehingga terjadi persaingan
untuk saling merebut pasar. Untuk memenangkan persaingan pasar yang ketat tentu
membutuhkan suatu strategi. Salah satunya adalah dengan membentuk strategi
komunikasi.
Para
pelaku usaha atau perusahaan membutuhkan strategi komunikasi untuk menjalankan
aktivitas pemasarannya. Komunikasi menjadi penting dalam bidang ini karena
perusahaan menggunakan berbagai cara untuk menyampaikan pesan kepada target
sasarannya. Sehingga dalam hal ini perusahaan harus membentuk strategi
komunikasi pemasaran. Strategi komunikasi pemasaran adalah suatu upaya yang
dilakukan oleh perusahaan atau organisasi untuk menyampaikan pesan atau informasi
mengenai suatu produk kepada konsumen sebagai target audience yang diharapkan memberikan respons produk yang dipasarkan
tersebut (Arina Muntazah, 2020:37).
Kota
Mataram sebagai ibu kota provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus mengalami
perkembangan dalam perekonomiannya, termasuk pembangunan dan infrastrukturnya
(baik fasilitas umum dan perorangan). Pembangunan ini turut memberikan pengaruh
terhadap laju pertumbuhan ekonomi daerah. Salah satunya adalah dengan adanya
jenis usaha bahan bangunan dan kebutuhan rumah tangga. Hal tersebut dapat
dilihat dari adanya toko bahan bangunan dengan sistem pemasaran supermarket
pertama di Lombok, seperti halnya Depo Jaya Bangunan. Kehadiran Depo Jaya
Bangunan bukan satu-satunya yang menawarkan konsep tersebut melainkan telah
banyak hadir pula toko-toko bahan bangunan yang berkonsep sama.
Berdasarkan
uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini ialah
sebagai berikut: Bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh
Depo Jaya Bangunan?
Adapun
tujuan dalam penelitian ini yaitu, sebagai berikut: (1) Untuk mengetahui strategi
komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Depo Jaya Bangunan (2) Untuk mengetahui
kendala yang dihadapi dalam penerapan komunikasi pemasaran di Depo Jaya
Bangunan.
METODE PENELITIAN
Jenis
penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan penedekatan kualitatif.
Menurut Sugiyono dalam bukunya (2015: 15) menerangkan pendekatan kualitatif
adalah penelitian yang berasaskan pada filsafat postpositivisme, diimplementasikan
pada penelitian yang meneliti suatu objek alamiah (berlawanan dengan
eksperimen), instrument inti pada penelitian ini ialah peneliti. Pengumpulan
data dilakukan dengan teknik triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan pada makna bukan
pada generalisasi.
Fokus
penelitian dalam penelitian ini ialah bagaimana strategi komunikasi pemasaran
Depo Jaya Bangunan dalam memasarkan produk-produknya yang mengacu pada elemen
komunikasi pemasaran menurut Morissan (2010) yang terdiri dari 6 elemen yaitu,
Media periklanan (advertising),
pemasaran langsung (direct marketing),
pemasaran interaktif (interactive
marketing), promosi penjualan (sales
promotion), hubungan masyarakat (public
relations), dan penjualan personal (personal
selling). Lokasi penelitian dilakukan di perusahaan Depo Jaya Bangunan
Mataram Lombok yang terletak di jalan Brawijaya No. 112 Sweta, Mataram, NTB.
Subjek dalam penelitian ini ialah perusahaan
Depo Jaya Bangunan dalam menjalankan aktivitas penjualan produknya. Infoman dalam
penelitian ini merupakan pimpinan dan karyawan di Depo Jaya Bangunan serta
beberapa pengunjung sebagai perwakilan dari khalayak. Informan utama dalam
penelitian ini ialah Supervisor Tim Marketing Depo Jaya Bangunan yakni Arie
Asghar Azizi dan Tim atau divisi marketing Depo Jaya Bangunan yakni Kandu
Priyanto Wibowo, SE., serta 5 pengunjung Depo Jaya Bangunan sebagai informan
pendukung. Penentuan informan sebagai subjek penelitian dan sumber data penelitian
didasarkan pada kriteria atau alasan bahwa informan yang dipilih adalah yang
dianggap paling mengetahui tentang informasi dan data yang dibutuhkan dalam
penelitian.
Objek
penelitian ini ialah strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Depo
Jaya Bangunan dalam aktivitas penjualan atau pemasaran produknya.. Sumber data
dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu, data primer dan data sekunder.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu, observasi, wawancara, dan
dokumentasi. wawancara
merupakan suatu percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
yang mengajukan pertanyaan kepada terwawancara yang memberikan jawaban atas
pertanyaan (Moloeng, 2013:156).
Teknis
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model Miles dan Huberman
dalam buku Sugiyono (2014: 92) yang mana analisis data dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus hingga data jenuh. Teknik
analisis data ini terdiri dari tiga tahapan yaitu, reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Strategi Komunikasi Pemasaran yang dilakukan oleh
Depo Jaya Bangunan ialah melalui proses perencanaan, pelaksanaan secara strategis (manajemen strategis),
dan evaluasi. Perlu dijelaskan disini bahwa penelitian ini menganalisis pada
strategi komunikasi pemasaran retail (business
to customer), sedangkan untuk business
to business (B2B) juga dilakukan oleh Depo Jaya Bangunan namun belum
menjangkau terlalu jauh, karena hal tersebut dilakukan oleh perusahaan
induknya. Depo Jaya Bangunan mengutamakan dan mengoptimalkan business to customer karena pendapatan
terbesarnya berasal dari customer
(masyarakat).
- Perencanaan
Perencanaan
strategi pemasaran Depo Jaya Bangunan menekankan pada pemilihan pesan yang
menggunakan tagline toko, pesan
ditujukan kepada target pasarnya dengan membentuk suatu brand. Brand menurut
Kotler (2000) merupakan simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut
yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau
sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Sebuah brand juga memberikan tanda atau
petunjuk pada pelanggan mengenai sumber-sumber produk dan melindungi konsumen
dari pesaing yang mencoba menyediakan produk yang terlihat identik. Brand erat kaitannya dengan suatu
penilaian, tanggapan, opini, kepercayaan publik, asosiasi atau simbol-simbol
tertentu terhadap bentuk pelayanan, nama perusahaan, dan merek suatu produk
barang atau jasa dari pihak publik sebagai khalayak sasarannya. Depo Jaya
Bangunan membentuk suatu branding
melalui sebuah taglinenya “Depo Jaya
Bangunan” pada baris atas, dan pada baris kedua : “Pusat Bahan Bangunan Pertama
dan Terbesar di NTB” Tagline ini selalu muncul posisi bagian atas dari berbagai pesan pada
media yang digunakan oleh Depo Jaya sebagai identitas/branding.
Tagline
tersebut memberikan pesan
bahwa Depo Jaya Bangunan merupakan pusat bahan bangunan pertama di NTB, hal ini
menjadi yang paling utama disebutkan karena Depo Jaya Bangunan merupakan
supermarket bahan bangunan pertama yang ada di NTB, sehingga Depo Jaya Bangunan
ingin menanamkan pesan atau kesan kepada masyarakat bahwa menjadikan yang
pertama di NTB sebagai pilihan untuk berbelanja dalam memenuhi kebutuhan bahan
bangunan mereka.
Menjadi yang pertama merupakan suatu
keuntungan dari Depo Jaya Bangunan dalam mempertahankan pelanggan atau konsumen
karena biasanya masyarakat sulit untuk berpaling dari pilihan yang pertama
ketika telah merasa puas saat berbelanja pertama kali, atau ketika berbelanja
pertama kali sudah merasa mendapatkan kesan yang baik, sehingga hal ini membuat
konsumen tetap bertahan dan menjadikan Depo Jaya Bangunan sebagai pilihan
tetapnya dalam memenuhi kebutuhan bahan bangunan atau rumah tangga. Hal
tersebut sejalan dengan pernyataan Supervisor Marketing Depo Jaya Bangunan
yakni Arie Asghar Azizi, yang menyatakan bahwa:
“Menjadi
pusat bahan bangunan pertama di NTB itu sebuah keuntungan ya bagi Depo Jaya
Bangunan, karena dulu itu kita memang satu-satunya di NTB, tapi sekarang udah
ada kompetitor, jadi kita tetap harus ingetin kalau kita yang pertama, jadi kan
karena pertama banyak dari pelanggan yang setia untuk belanja di Depo, jadi itu
memotivasi kita untuk terus kasih pelayanan yang terbaik, ngadain promosi,
event dan lain-lain untuk menghargai pelanggan juga” (Wawancara, Mei 2021).
Selain itu
juga dilanjutkan dengan tagline “Paling Lengkap, Paling Nyaman, dan Paling Hemat”. Pesan tagline ini bertujuan untuk menanamkan
informasi atau pesan dalam benak masyarakat untuk tetap mengingat Depo Jaya
Bangunan sebagai toko paling lengkap, nyaman, dan barangnya murah namun
kualitas tetap terjaga. Tagline ini
selalu muncul menyertai berbagai pesan pada media (offline dan online) yang
digunakan oleh Depo Jaya Bangunan sebagai identitas/branding untuk menanamkan pesan tersebut dalam benak khalayak,
ketika mengingat toko yang lengkap, nyaman, dan murah yang muncul dalam
ingatannya adalah Depo Jaya Bangunan.
2.
Pelaksanaan
Strategi Komunikasi Pemasaran
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi
komunikasi pemasaran yang diimplementasikan oleh Depo Jaya Bangunan dalam
aktivitas pemasarannya ialah menggunakan 5 dari 6 elemen komunikasi pemasaran
dalam strategi komunikasi pemasaran terpadu menurut Morissan (2010), yakni
Media Periklanan (Advertising), Pemasaran Langsung (Direct Marketing),
Pemasaran Interaktif (Interactive Marketing), Promosi Penjualan (Sales
Promotion), dan Penjualan Personal (Personal Selling). Untuk elemen Hubungan
Masyarakat (Humas/Public Relations) Depo Jaya Bangunan tidak memiliki divisi
Humas dalam struktur organisasinya, namun untuk tugas dan fungsi Humas dalam
aktivitas pemasarannya tetap dijalankan, tugas dan fungsi tersebut diemban oleh
divisi Marketing Depo Jaya Bangunan.
Adapun penjelasan mengenai 5 (lima) elemen
komunikasi pemasaran yang dijalankan oleh Depo Jaya Bangunan ialah sebagai
berikut:
1. Media Periklanan (Advertising)
Berdasarkan
hasil wawancara degan Supervisor Marketing Depo Jaya Bangunan Bapak Arie Asghar
Azizi bahwa Depo Jaya Bangunan menyebarluaskan informasi dalam aktivitas
pemasarannya dengan memanfaatkan media-media yang dimilikinya (media internal)
secara optimal, sehingga dapat menekan biaya atau anggaran dalam aktivitas
pemasarannya dalam beriklan. Namun Depo Jaya Bangunan juga tetap menggunakan
media eksternal dalam aktivitas pemasarannya dengan melakukan kerjasama dengan
beberapa media lokal di Lombok.
Adapun media
yang digunakan oleh Depo Jaya Bangunan dalam aktivitas pemasarannya ialah,
sebagai berikut:
a.
Media
Internal
Media
internal merupakan suatu media yang dimiliki oleh perusahaan atau pelaku usaha
yang dijadikan sebagai alat atau kendaraan untuk menyampaikan pesan atau
informasi mengenai produk atau promosi dan lain-lain kepada masyarakat, tanpa
harus mengeluarkan biaya atau anggaran untuk menyewa space pada biro iklan. Media yang dimiliki oleh Depo Jaya Bangunan
diantaranya, yaitu:
1.
Billboard/Baliho,
sebanyak 1 (satu) buah yang berada di depan toko
2.
Papan
Reklame/Petunjuk Jalan sebanyak 6 (enam) buah dipasang dibeberapa sudut jalan
di kota Mataram
3.
Media Online, terdiri dari:
a.
Website dengan alamat depojayabangunan.com
b.
Instagram dengan nama akun depojayabangunan
c.
Facebook dengan nama akun Depo Jaya Bangunan
d.
WhatsApp Business
4.
Hanging Mobile, sebanyak 30 buah
5.
Stand Hanging, sebanyak 10 buah
6.
Roll Up Banner, sebanyak 3 buah
7.
X Banner, sebanyak 2 buah
8.
Perangkat
Audio-Video, sebanyak 4 buah
Untuk
media seperti Baliho, Spanduk dan Papan Petunjuk Jalan ditempatkan di ruang
terbuka (outdoor) atau ruang publik
yang digunakan untuk mengiklankan segala aktivitas pemasaran Depo Jaya Bangunan
baik berupa iklan produk, promosi/diskon, event dan lain sebagainya. Hal
tersebut ditujukan untuk menjangkau masyarakat luas, khususnya masyarakat
Mataram Lombok.
Adapun
media internal yang dimiliki oleh Depo Jaya Bangunan yang ditempatkan di dalam
tokonya yaitu, Hanging Mobile, Stand Hanging, Roll Up Banner, X Banner
dan Perangkat Audio-Video. Kelima media tersebut dimanfaatkan oleh Depo Jaya
Bangunan dalam menginformasikan mengenai promosi-promosi, event, harga, dan
lain sebagainya yang ditujukan kepada para pengunjung atau pelanggan Depo Jaya
Bangunan yang langsung datang ke toko.
Selain
itu, Depo Jaya Bangunan juga memanfaatkan internet sebagai media yang mampu
menyebarluaskan informasi kepada khalayak tanpa harus mengeluarkan biaya yang
besar. Untuk itu, Depo Jaya Bangunan membentuk media sosial berupa Facebook, Instagram, dan WhatsApp dengan
tujuan agar segala aktivitas pemasaran baik itu berupa informasi produk, event,
promosi atau diskon, dan lain sebagainya untuk disebarluaskan melalui akun
media sosial yang telah dimiliki tersebut. Sehingga melalui media tersebut juga
menjadi ajang untuk menunjukkan eksistensi Depo Jaya Bangunan dengan selalu
mempublikasikan segala aktivitas yang dijalankan oleh toko. Memanfaatkan
internet juga tidak hanya dilakukan oleh Depo Jaya Bangunan untuk membuat media
sosial, melainkan juga dimanfaatkan untuk membentuk suatu Website sehingga masyarakat dapat mengakses Depo Jaya Bangunan dari
berbagai lini. Hal ini dilakukan untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam mengakses Depo Jaya Bangunan melalui smartphone.
Berikut
beberapa contoh dari penerapan media internal yang dilakukan oleh Depo Jaya
Bangunan dalam aktivitas pemasarannya:
1.
Billboard/Baliho
Billboard/Baliho adalah salah satu media
periklanan yang ditempatkan di luar ruangan. Hal yang menjadi pokok utama dalam
penggunaan Billboard sebagai media periklanan ialah lokasi atau letak dari
Billboard itu sendiri. Karena penempatan Billboard di ruang publik yang tidak
strategis akan sia-sia karena tidak dapat menjangkau lebih banyak massa. Untuk
itu, titik lokasi Billboard harus berada di tempat strategis dan menjadi ruang
publik yang benar-benar banyak dilewati oleh masyarakat. Maka dengan melihat
potensi tersebut banyak perusahaan memasang iklan menggunakan media ini.
Tentunya Depo Jaya Bangunan memanfaatkan media ini untuk menyebarluaskan
informasi. Depo Jaya Bangunan memiliki 1 (satu) buah Baliho/Billboard sendiri
yang terletak tepat di depan tokonya yang dimanfaatkan untuk beriklan. Selain
memaksimalkan media yang dimilikinya ini Depo Jaya Bangunan juga menyewa Baliho
milik Biro Iklan yang terletak di wilayah Pajang, Mataram, tentu ini bertujuan
untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas.
Depo Jaya Bangunan memasang iklan pada
Billboard yang berada tepat di depan tokonya yakni berada di jalan Brawijaya
No. 112 Sweta, Mataram-Lombok. Memanfaatkan media Billboard yang dimilikinya
tersebut, langsung berisikan informasi singkat tentang produk baru, produk yang
promo atau yang sedang diskon, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan isi
toko. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat yang lalu lalang memperoleh informasi
cepat tanpa harus masuk ke toko terlebih dahulu.
Penggunaan media
periklanan Billboard/baliho yang digunakan Depo Jaya Bangunan untuk
menyebarluaskan informasi mengenai program atau produk yang ditawarkan secara
keseluruhan dapat dikatakan efektif dan berhasil, karena melihat banyaknya
pelanggan Depo Jaya Bangunan yang mengetahui informasi mengenai produk atau
promosi-promosi dan lain sebagainya melalui Billboard/baliho. Hal tersebut
didukung oleh pernyataan salah satu pelanggan tetap Depo Jaya Bangunan yakni
Suriyadi Ilham yang menyatakan bahwa:
“Saya
tahu Depo Jaya Bangunan itu dari baliho-balihonya, karena setiap ke Mataram
pasti liat balihonya terus, jadi informasi soal promo dan diskonnya tahunya
dari baliho” (Wawancara, April 2021).
2.
Papan Reklame/Pentunjuk Jalan
Papan Reklame
merupakan media periklanan yang juga sering digunakan oleh perusahaan untuk
mempublikasikan segala informasi yang dapat menjangkau khalayak yang lebih
luas. Media luar ruangan ini merupakan media yang dimiliki oleh Depo Jaya
Bangunan yang berjumlah 6 (enam) buah, media ini juga digunakan oleh Depo Jaya
Bangunan dalam aktvitas pemasaran. Iklan pada papan reklame ini salah satunya
berisikan informasi undian berhadiah dengan tajuk Shop & Win, yang terletak di Jalan TGH. Faesal, tepat di depan
rambu lalu lintas, sehingga pengendara yang melintasi dan berhenti pada rambu
lintas di jalan tersebut dapat membaca seluruh pesan atau informasi yang
tertuang dalam iklan.
Seluruh informasi
atau pesan dapat terbaca dalam waktu kurang dari 60 detik saat rambu lalu
lintas berwarna merah, hal ini dikarenakan semua informasi pada iklan tersebut
dapat langsung dicerna dan dimengerti oleh pengendara yang berhenti dan melihat
iklan. Iklan serupa juga diletakkan dibeberapa titik lokasi yakni di wilayah
Rembiga, Dasan Cermen, Polsek Cakranegara, dan Pom Bensin Malomba. Penempatan
iklan serupa dibeberapa titik lokasi tersebut dilakukan untuk menjangkau
seluruh masyarakat Kota Mataram dan sekitarnya.
Adapun beberapa media lain yang digunakan
oleh Depo Jaya Bangunan yang ditempatkan di dalam toko, ialah sebagai berikut:
1.
Hanging
Mobile
Hanging mobile
merupakan salah satu media dalam ruangan yang sering digunakan oleh perusahaan
untuk menghiasi tokonya dengan mencantumkan berbagai infomasi, baik itu tentang
produk maupun tentang promosi-promosi penjualan. Biasanya media tersebut
digunakan dengan cara digantung dan bentuknya dapat berupa 2 dimensi atau 3
dimensi. Depo Jaya Bangunan juga menarapkan hal tersebut dengan menggunakan hanging mobile sebagai media penyalur
informasi kepada customer mengenai
promosi-promosi penjualan yang dilakukan oleh Depo Jaya Bangunan.
2.
Stand
Hanging
Stand hanging
merupakan media penyampaian pesan yang dapat berisi informasi tentang produk,
harga, diskon atau promo yang sedang berlangsung, biasanya diletakkan tepat di
depan barang, sehingga customer dapat
langsung melihat informasi tersebut. Depo Jaya Bangunan juga menggunakan stand hanging dalam aktivitas
pemasarannnya. Pada stand hanging terdapat
informasi berupa harga barang, diskon barang dan promo dari barang tersebut. Stand hanging di Depo Jaya Bangunan
dapat dilihat pada jenis barang Keramik dan Granit, cat Aquatite, Keycard Lock,
dan lain sebagainya.
3.
Roll
Up Banner
Roll up banner adalah
media penyampaian pesan atau informasi yang bagian badannya dapat digulung.
Media jenis ini tidak mudah terkena lipatan, atau tekukan sehingga tidak mudah
rusak. Media penyampaian pesan jenis ini digunakan juga oleh Depo Jaya
Bangunan. Roll up banner diletekkan
di depan kasir tepatnya disebalah kiri pintu masuk, yang mana informasi
tersebut ditujukan kepada seluruh customer
atau pengunjung Depo Jaya Bangunan. Untuk penempatan roll up banner telah tepat karena informasi tersebut dapat dilihat
oleh customer langsung saat memasuki
toko. Sehingga customer langsung
terpapar oleh informasi yang ada pada roll
up banner tersebut.
4.
X
Banner
Media dalam ruangan yakni X Banner kerap kali dimanfaatkan sebagai alat penyampaian pesan
kepada khalayak. X Banner biasanya
digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai produk/barang, harga, diskon, dan
lain sebagainya. Seluruh informasi atau pesan yang tercantum dalam X Banner tersebut sangat mudah dipahami
oleh customer karena penulisan huruf
dan angkanya dapat dibaca dnegan jelas dan juga mudah untuk dipahami karena
kalimat-kalimat yang digunakan menggunakan bahasa Indonesia.
5.
Perangkat Audio-Video
Perangkat
audio-video sering digunakan oleh supermarket/toko di dalam ruangan untuk
menyampaikan suatu informasi baik mengenai produk, promosi dan lain sebagainya
kepada customer yang mengunjungi
toko. Hal serupa dilakukan juga oleh Depo Jaya Bangunan dalam aktivitas
pemasarannya. Depo Jaya Bangunan menggunakan perangkat audio-video untuk
menyampaikan informasi mengenai produk, promosi dan lain sebagainya. Audio
tersebut dikontrol oleh Customer Service.
Perangkat yang digunakan oleh Depo Jaya Bangunan berupa speaker/pengeras suara
yang telah diletakkan dibeberapa titik di dalam ruangan. Hal ini bertujuan agar
suara dari perangkat tersebut dapat di dengar oleh customer dari berbagai penjuru dalam ruangan dan dapat di dengar
jelas.
Kemudian media yang dimiliki oleh Depo Jaya Bangunan ialah
memanfaatkan Internet, yang saat ini
gemar digunakan oleh perusahaan dalam menyebarluaskan informasi kepada publik.
Adanya Internet banyak digunakan oleh perusahaan atau pelaku usaha untuk
membentuk media sosial yakni Facebook,
Instagram dan WhatsApp dan lain sebagainya.
Seperti halnya Depo Jaya Bangunan, perusahaan retail berskala supermarket
pertama yang menyediakan bahan bangunan di Mataram Lombok tersebut memiliki
akun media sosial Facebook, Instagram, WhatsApp untuk menyebarluaskan informasi-informasi mengenai
produk, promosi dan lain sebagainya. Semua aktivitas tersebut dapat digolongkan
ke dalam aktivitas periklanan. Perusahaan memilih untuk menggunakan media
sosial karena mampu menjangkau masyarakat yang lebih luas serta menghemat biaya
pengeluaran untuk beriklan. Setiap konten di media sosialnya dikemas oleh tim
marketing, mulai dari design grafis, design pesan, dan caption untuk postingan.
Usai menjalankan strategi pemasaran dengan menggunakan
media-media tersebut dalam aktivitas pemasarannya, tim marketing Depo Jaya
Bangunan akan melakukan evaluasi kepada setiap timnya dimulai dengan setiap
anggota melaporkan tugas yang telah dijalankannya dan memaparkan kendala atau
hambatannya dalam pelaksanaan tugasnya tersebut. Kemudian dilakukan diskusi
untuk mencari alternatif atau solusi dari kendala yang dihadapinya tersebut
bersama-sama. Sehingga untuk kedepannya kendala yang dihadapi tersebut tidak
menjadi hambatan lagi dalam proses pelaksanaan aktivitas pemasaran Depo Jaya
Bangunan. Evaluasi biasanya dilakukan setiap minggu atau juga dapat dilakukan
secara kondisional oleh tim marketing.
b.
Media Eksternal
Media
eksternal merupakan suatu media yang dimiliki oleh pihak luar (organisasi atau
lembaga) yang dimanfaatkan oleh perusahaan atau pelaku usaha dalam menjalankan
aktivitas pemasarannya yang memerlukan suatu biaya atau anggaran dalam
menggunakan media tersebut. Depo Jaya Bangunan juga menggunakan media eksternal
yakni berupa radio dan surat kabar yang dimiliki oleh media lokal yang ada di
Lombok, serta spanduk yang memanfaatkan jalan mmilik pemerintah. Berikut
penjabaran mengenai iklan yang muncul pada media tersebut:
1.
Surat Kabar
Surat kabar menjadi salah satu media
periklanan yang dicetak dan dikategorikan sebagai media dalam ruangan. Surat
kabar dipilih sebagai wadah untuk beriklan karena dapat menjangkau masyarakat
yang cukup luas. Dengan menargetkan masyarakat yang masih banyak meluangkan
waktu untuk membaca dan berlangganan surat kabar atau koran. Namun kini, surat
kabar tidak hanya menyajikan berita atau informasi berisi iklan dalam bentuk
cetak saja, melainkan juga tersedia dalam situs website yang dimiliki oleh surat kabar itu sendiri. Melihat peluang
tersebut tentu membuat Depo Jaya Bangunan juga menggunakan media tersebut untuk
beriklan. Kaitannya dengan hal ini perusahaan tersebut menggandeng media lokal
yakni Suara NTB sebagai media penyedia iklan yang dimuat dalam koran dan situs websitenya.
Keseluruhan
informasi yang dimuat pada surat kabar sangat jelas dan mudah untuk dipahami
oleh pembaca karena tidak ada istilah-istilah asing dalam pemberitaannya.
Selain itu juga, penggunaan media cetak surat kabar maupun portal dari surat
kabar tersebut dapat memuat gambar-gambar yang diharapkan dapat memikat pembaca
(beda dengan baliho dan spanduk yang tidak dapat menampilkan berbagai macam
gambar). Adapun target yang dituju dalam iklan melalui surat kabar ini ialah
para pelanggan yang berlangganan koran Suara NTB dan seluruh masyarakat yang
membaca berita di website Suara NTB.
2.
Radio
Radio masih dimanfaatkan oleh Depo Jaya
Bangunan dalam aktivitas pemasarannya ialah dikarenakan melihat cukup besarnya
masyarakat di Mataram-Lombok yang masih mendengarkan radio. Terlebih di daerah pedesaan
seperti daerah Lombok Tengah dan Lombok Timur. Juga melihat pendapatan ekonomi
di daerah tersebut yang terbilang cukup tinggi. Selain itu juga khalayak yang
menjadi target sasarannya ialah para pengendara mobil yang relatif masih banyak
mendengarkan radio saat berkendara.
Pengemasan
pesan yang dimuat dalam iklan dirumuskan oleh tim marketing Depo Jaya Bangunan
yang kemudian disampaikan ke pihak radio yang telah bekerjasama dengan
perusahaan yakni radio lokal CNL. Pesan yang diserahkan tersebut nantinya akan
dibacakan oleh penyiar di sela-sela siarannya dengan melakukan improvisasi atau
gaya komunikasi yang lebih menarik sehingga enak untuk di dengar oleh
masyarakat. Adapun contoh pesan yang disampaikan dalam iklan di radio tersebut
ialah perihal undian berhadiah yang diselenggarakan oleh Depo Jaya Banguan
dengan tajuk Shop & Win.
Penggunaan
radio sebagai media iklan yang digunakan Depo Jaya Bangunan untuk
menyebarluaskan informasi kepada masyarakat membuahkan hasil. Hal tersebut
dapat dilihat dari banyaknya customer Depo
Jaya Bangunan yang berasal dari Lombok Tengah dan Lombok Timur yang mengetahui
tentang Depo Jaya Bangunan melalui radio.
Dengan
demikian dalam menjalankan aktivitas pemasarannya Depo Jaya Bangunan memanfaatkan
media internal yang dimilikinya dengan maksimal, sehingga dapat menekan biaya
pengeluaran untuk pemasaran dalam beriklan. Namun juga tetap dibarengi dengan
menggunakan media eksternal untuk menunjang penyebaran informasi kepada
masyarakat sehingga dapat menjangkau lebih banyak massa.
3.
Spanduk
Spanduk
merupakan suatu media periklanan yang juga sering kali digunakan oleh
perusahaan untuk menyebarluaskan informasi. Spanduk biasanya ditempatkan di
pinggir jalan raya agar mudah dilihat oleh masyarakat yang melintas. Design
dari spanduk menjadi salah satu penentu pesan atau informasi sampai atau tidak
ke masyarakat. Misalnya saja dari segi ukuran, tulisan dan lain-lain menjadi
faktor yang mempengaruhi penyampaian pesan. Depo Jaya Bangunan sebagai
perusahaan yang sangat aktif melakukan promosi menjadikan spanduk sebagai media
periklanan yang digunakan untuk menyebarluasakan informasi ke masyarakat.
Evaluasi terhadap media eksternal dilakukan dengan cara
menyebar kuisioner/form online kepada
pengunjung/masyarakat untuk mengetahui jumlah pelanggan yang terjangkau menurut
masing-masing media periklanan. Misalnya, jumlah pengunjung yang datang karena
melihat iklan di koran berapa banyak atau berapa persen, jumlah pengunjung yang
datang karena melihat iklan melalui spanduk dan lain sebagainya. Harusnya hal
ini dilakukan oleh Depo Jaya Bangunan karena dengan mengevaluasi media
periklanan eksternal perusahaan dapat memetakan dan memprioritaskan media mana
yang harus digencarkan atau diefisiensikan.
- Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa strategi pemasaran langsung yang digunakan Depo Jaya Bangunan
dalam aktivitas pemasarannya ialah menggunakan telepon untuk menghubungi customer secara langsung dan menawarkan
produk atau menerima pesanan customer,
aktvitas jenis ini disebut dengan telemarketing.
Adanya aktvitas tersebut membuat customer
tidak perlu datang ke toko dan dapat berbelanja dari rumah. Dalam aktivitas
pemasaran langsung ini, Depo Jaya Bangunan memanfaatkan data informasi customer yang dimiliki oleh customer service dan tim Marketing
terkait dengan daftar nomor telepon atau kontak dari pelanggan yang tergabung
ke dalam member Depo Jaya Bangunan. Daftar nomor telepon tersebut dimanfaatkan
oleh Tim Marketing dalam aktivitas telemarketing
yang bertujuan untuk menawarkan produk baru ataupun menginformasikan terkait
promosi-promosi yang diadakan oleh Depo Jaya Bangunan.
Dalam aktivitas telemarketing, jika terdapat konsumen
yang tertarik sales atau tim
marketing akan langsung mencatat pesanan atau customer akan mengirimkan melalui pesan singkat seperti SMS.
Seperti yang diungkapkan oleh Staf Marketing Depo Jaya Bangunan yakni Kandu
Priyanto Wibowo, yang mengatakan bahwa:
“Iya kita pake pemasaran langsung karena kita
langsung berinteraksi dengan customer, biasanya
saya dan beberapa sales menghubungi konsumen lewat telepon untuk menawarkan
beberapa barang, kadang juga customer yang menghubungi saya atau sales yang
udah akrab sama customer untuk pesan barang, iya barang langsung kita catat
atau kadang customernya kirim lewat SMS, dan biasanya customer bilang simpenin
ya nanti saya yang ambil ke toko, kadang
juga kita yang anterin langsung ke lokasinya” (Wawancara Maret, 2021).
3.
Pemasaran
Interaktif (Interactive Marketing)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemasaran interaktif yang digunakan meliputi Website, E-Katalog Depo Jaya Bangunan, media sosial (WhatsApp, dan Instagram). Dalam aktivitasnya perusahaan menjalin hubungan dengan
konsumen yang direspons secara real time.
Berikut adalah penjelasannya:
a.
Website
Depo Jaya Bangunan memiliki website resmi dengan alamat
depojayabangunan.com yang dalam tampilannya berisikan jenis-jenis produk yang
ditawarkan. Dalam website tersebut
tidak menampilkan menu untuk pemesanan, melainkan langsung mengarahkan
pengunjung website untuk menghubungi
kontak yang tertera di pojok kanan atas yang terhubung langsung dengan kontak WhatsApp Depo Jaya Bangunan.
b.
E-Katalog
E-Katalog merupakan suatu sistem informasi
dari suatu katalog yang berisi seluruh daftar produk, jenis, merk, harga,
spesifikasi lengkap dan jumlah produk yang disediakan oleh perusahaan.
E-katalog dibuat dengan memanfaatkan website
perusahaan itu sendiri dengan tujuan memudahkan masyarakat untuk melihat dan
mendapatkan informasi mengenai produk-produk yang disediakan oleh perusahaan,
serta E-katalog dapat diakses dengan mudah oleh siapapun. Penggunaan E-katalog
pun sangatlah minim. Untuk itu, Depo Jaya Bangunan sebagai perusahaan yang
menyediakan berbagai macam produk bahan bangunan membuat E-katalog dengan
memanfaatkan website yang
dimilikinya.
c.
WhatsApp
WhatsApp
merupakan aplikasi
perpesanan yang dapat mengirimkan foto, video, panggilan suara dan video yang
dijalankan secara online. Aplikasi
ini juga dapat membagikan suatu story (cerita)
pada fitur statusnya. Melihat aplikasi ini sangat populer di kalangan
masyarakat, Depo Jaya Bangunan pun ikut memanfaatkan WhatsApp sebagai media yang membantu dalam aktivitas pemasaran yang
dilakukan. Depo Jaya Bangunan memberikan informasi atau pesan mengenai produk,
promosi, dan lain sebagainya yang dilakukan secara langsung oleh Tim Marketing
kepada setiap member.
Pada aktivitas pemasaran interaktif yang
dilakukan oleh Depo Jaya Bangunan melalui via WhatsApp hampir sama dengan aktivitas telemarketing, yang membedakan aktvitas tersebut adalah media yang
digunakan, namun untuk prosesnya sama, dimana tim Marketing akan menyebarkan
informasi melalui WhatsApp dengan
pesan yang telah dirancangnya tersebut untuk disebarkan secara otomatis kepada
seluruh member Depo Jaya Bangunan. Terkait dengan respons dalam aktivitas
tersebut, jika terdapat konsumen yang tertarik biasanya akan membalas pesan
tersebut atau juga menghubungi sales yang
dikenalnya.
d.
Media
Sosial
Media sosial saat ini telah berkembang
dengan pesat, media sosial tidak lagi hanya digunakan sebagai wadah untuk
mengekspersikan diri, melainkan menjadi wadah untuk melakukan aktivitas
pemasaran. Apalagi dengan melihat kondisi saat ini yang masih terjebak dalam
situasi pandemi Covid-19 membuat Depo Jaya Bangunan memfasilitasi konsumennya
dengan belanja dari rumah yang dapat dilihat di Instagramnya dengan mengklik link cutt.ly/BelanjaDariRumah. Apabila
mengklik link tersebut konsumen akan diarahkan ke WhatsApp Depo Jaya Bangunan.
Setelah aktivitas pemasaran yang dilakukan
di media online tersebut, tim
marketing akan melakukan evaluasi dengan mencatat respons masyarakat terhadap
materi promo dalam konten-kontennya di media sosial, lalu membanya ke rapat
khusus tim marketing untuk mengetahui perbaikan/peningkatan/penyesuaian
terhadap pelanggan toko bangunan.
4.
Promosi
Penjualan (Sales Promotion)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan strategi promosi penjualan dilakukan dengan membuat berbagai event
atau kesempatan seperti dalam memperingati Hari Raya Imlek, Perayaan Hari Ulang
Tahun Perusahaan, dan berbagai perayaan di hari-hari besar lainnya. Tidak hanya
di hari-hari besar melainkan juga beberapa event tahunan yang selalu diadakan
oleh Depo Jaya Bangunan. Berikut, beberapa aktivitas promosi penjualan yang
dilakukan oleh Depo Jaya Bangunan:
a.
Diskon
Diskon atau potongan harga merupakan
aktivitas pemasaran yang kerap kali menjadi pilihan Depo Jaya Bangunan dalam
memasarkan produk-produknya. Hal ini dikarenakan Depo Jaya Bangunan ingin
selalu memberikan perhatian lebih kepada setiap konsumennya dan sebagai cara
untuk terus memabangun relasi yang baik antara perusahaan dengan konsumen.
Perusahaan tersebut mengadakan diskon setiap bulan di hari-hari tertentu.
Misalnya diskon dengan tajuk “Pasar Kaget” yang diadakan oleh Depo Jaya
Bangunan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan sehingga diadakan diskon
besar-besaran. Informasi mengenai diskon disebarluaskan oleh salah satu admin
yang merupakan salah satu dari tim marketing
melalui media sosial seperti Facebook
dan Instagram perusahaan. Selain
itu, informasi mengenai hal tersebut diletakkan juga di dalam toko tepat di
depan setiap produk yang sedang di diskon.
b.
Cashback
Cashback
adalah variasi dari
promosi penjualan yang bertujuan untuk menarik lebih banyak pelanggan, selain
dengan potongan harga/diskon dan bonus. Cashback
berbeda dengan diskon, jika diskon memberikan potongan harga langsung pada awal
pembelian, lain halnya dengan cashback.
Cashback dapat berupa hadiah tunai
atau poin yang memberikan potongan harga pada saat pelanggan melakukan
pembelian berikutnya.
Depo Jaya Bangunan dalam aktivitas
pemasarannya juga menerapkan sistem Cashback
sebagai salah satu promosi penjualan. Sistem ini diterapkan pada hari-hari tertentu
untuk memperingati hari-hari besar. Salah satu contohnya ialah Depo Jaya
Bangunan mengadakan cashback dalam
rangka memperingati Hari Arsitektur Indonesia. Informasi tersebut dapat dilihat
pada postingan di media sosial yakni Instagram
yang dijadikan sebagai wadah untuk menyebarluaskan informasi.
c.
Kompetisi/Contest
Kompetisi atau pertandingan sering
dijadikan oleh perusahaan sebagai ajang untuk membaur dengan masyarakat dan
menciptakan hubungan yang lebih dekat dengan konsumen. Sehingga biasanya
perusahaan menggunakan hal ini juga ke dalam aktivitas pemasarannya. Dalam hal
ini Depo Jaya Bangunan melihat kesempatan tersebut sebagai ajang untuk
menunjukkan diri kepada masyarakat dan melihat trend yang banyak digandrungi
oleh semua kalangan. Untuk itu Depo Jaya Bangunan mengadakan suatu kompetisi
yakni Photo Contest yang bertajuk
Angpao Bulan Penuh Cinta. Depo Jaya Bangunan memilih tema tersebut karena
bertepatan dengan perayaan Imlek dan juga menyemarakkan Imlek tahun 2021.
Acara tersebut
diselenggarakan pada tanggal 12 – 26 Februari 2021. Kompetisi tahun ini
dijalankan ditengah pandemi Covid-19 sehingga partisipasi pada acara ini
mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Pada kompetisi ini hanya ada 8
peserta yang berpartisipasi sedangkan ditahun sebelumnya peserta yang mengikuti
kompetisi di Depo Jaya Bangunan bisa mencapai puluhan orang. Sebelumnya Depo
Jaya Bangunan ketika akan mengadakan kompetisi biasanya melakukan sosialisasi
dengan sekolah-sekolah dengan mengajak mereka untuk ikut berpartisipasi dalam
perlombaan yang diadakan. Namun pada kompetisi kali ini berbeda, Depo Jaya
Bangunan hanya mengandalkan media sosial yang dimilikinya. Sosialisasi ke
sekolah-sekolah tidak dapat dilakukan karena kondisi pandemi saat ini
mengharuskan sekolah ditutup sementara. Adapun tujuan dari kompetisi ini ialah
untuk menambah jumlah followers di
media sosialnya, terutama akun Instagram
Depo Jaya Bangunan. Selain kompetisi
Photo Contest, banyak kompetisi lain yang juga pernah diadakan oleh Depo Jaya
Bangunan seperti Road to Jaya Virtual
Cycling dan Lomba Mewarnai dari Rumah.
d.
Undian
Berhadiah
Undian
berhadiah juga termasuk ke dalam aktivitas pemasaran promosi penjualan.
Aktivitas ini dilakukan perusahaan untuk menyemarakkan atau memeriahkan suatu
program atau untuk menyambut hari besar dari perusahaan itu sendiri. Sama
halnya dengan yang dilakukan oleh Depo Jaya Bangunan. Perusahaan tersebut telah
mengadakan undian berhadiah dari tahun-tahun sebelumnya.
Undian
berhadiah dilakukan untuk mengakhiri akhir tahun dan menyambut tahun baru 2021
serta merayakan hari Ulang Tahun Depo Jaya Bangunan, perusahaan tersebut
mengadakan kembali program undian berhadiah dengan tema “Shop and Win” yang berarti belanja dan menang. Dalam kegiatan ini
perusahaan mengajak pelanggannya untuk berbelanja ke Depo Jaya Bangunan dan
berkesempatan untuk menjadi pemenang dalam undian yang berhadiah 1 unit rumah,
3 unit motor Vario, 5 Unit Led Tv, 10 keping emas, dan 27 juta voucher belanja tersebut. Undian
berhadiah tersebut dilaksanakan dari 7 Maret hingga 7 Agustus 2021.
Sistem dari
undian berhadiah ini ialah jika customer berbelanja
1 juta maka akan diberikan 1 buah kupon. Dengan kata lain jumlah kupon yang
akan di dapatkan oleh customer
tergantung pada total belanja yang dilakukan. Semakin banyak jumlah belanjanya
maka akan semakin banyak juga kupon yang didapatkan dan berpeluang besar untuk
meraih hadiah utama dan hadiah lainnya.
Sistem ini sangat menarik, dan berpeluang untuk membuat customer terus melakukan transaksi di
Depo Jaya Bangunan. Selain itu juga tentu yang menjadi daya tarik dari
aktivitas pemasaran ini ialah hadiah yang begitu besar yang dapat membuat customer sangat antusias.
Evaluasi
terhadap promosi penjualan dilakukan oleh tim marketing Depo Jaya Bangunan
dengan melakukan cek setelah program promosi penjualan tertentu berakhir apakah
terjadi peningkatan penjualan atau tidak. Serta melakukan pendataan minimal
melakukannya secara sampling pada
beberapa pelanggan untuk mengetahui seberapa besar pelanggan yang berbelanja
kembali setelah mengikuti promosi penjualan pada pembelian terakhir.
5.
Promosi
Penjualan (Personal Selling)
Penjualan personal adalah suatu bentuk
komunikasi langsung yang dilakukan oleh perusahaan dengan calon pembeli.
Penjualan personal termasuk ke dalam aktivitas pemasaran yang menjalin suatu
interaksi langsung antara penjual dan pembeli. Untuk itu, sebagai sebuah
perusahaan bahan bangunan dengan sistem supermarket pertama di Lombok Depo Jaya
Bangunan harus mampu memberikan pelayanan yang dapat memuaskan hati pelanggan.
Menurut Barata (2003:30) mendefinisikan pelayanan sebagai suatu kegiatan yang
terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin
secara fisik, menyediakan kepuasan pelanggan. Sehingga, dalam memberikan suatu
pelayanan kepada konsumen penting bagi perusahaan untuk memberikan pelayanan
prima (Excellent Service). Excellent service adalah suatu pelayanan
yang terbaik dalam memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan, dengan kata lain
pelayanan prima adalah suatu pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kepuasan
pelanggan/masyarakat (Maddy, 2009:8).
Excellent
service pun juga
diterapkan oleh Depo Jaya Bangunan dalam menjalankan aktivitas pemasarannya di
toko dengan membangun atau membentuk suatu moto atau prinsip dalam melayani
konsumen yang diemban oleh seluruh karyawan saat bekerja, termasuk Sales Marketing dalam menjalankan
aktivitas personal selling. Moto atau
prinsip tersebut disebut dengan 3S yang merupakan singkatan dari “Senyum, Salam dan Sapa” saat melayani konsumen. Dengan prinsip kerja tersebut
diharapkan dapat memberikan kesan ramah kepada pelanggan atau konsumen yang
datang ke toko.
Selain itu juga dalam memberikan pelayanan
yang baik, Depo Jaya Bangunan dalam aktivitas penjualan personalnya menempatkan
sales-sales dari setiap produk untuk melayani konsumen. Sales-sales tersebut telah dibekali pengetahuan tentang setiap produk di
divisinya masing-masing. Depo Jaya Bangunan menempatkan Sales Marketing di depan setiap produk. Hal ini dikarenakan saat
konsumen memasuki atau melihat produk akan disambut oleh Sales Marketing dan akan menanyakan apa yang dibutuhkan oleh
konsumen. Sehingga konsumen tidak perlu mencari-cari sales atau merasa bingung dalam mencari barang atau produk yang
dibutuhkan.
Sales
Marketing di perusahaan
tersebut hadir untuk menawarkan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi
konsumen. Misalkan, dalam memilih suatu produk yang tepat untuk rumahnya,
konsumen merasa bingung, maka Sales
Marketing akan memberikan solusi yang berisi perbandingan antara produk
yang satu dengan produk yang lain, sehingga solusi yang ditawarkan dapat
dipertimbangkan oleh konsumen. Sehingga akan menciptakan suatu hubungan
personal antara Sales Marketing dan
konsmen. Tentu hal tersebut juga termasuk ke dalam excellent service karena memberikan pelayanan yang menciptakan
kepuasaan bagi konsumen.
Personal
selling selain dalam
kegiatan penjualan langsung di toko juga dilakukan pada saat diadakan
event-event promosi produk seperti Demo Produk, yang dimaksudkan agar pembeli
lebih mengenal produk, tata cara menggunakan produk dan mengetahui kelebihan
dari produk tersebut. Pada penjualan personal inilah sales dibekali selain pengetahuan tentang produk juga dibekali
dengan pelatihan berkomunikasi dengan baik dan sikap ketika melayani pembeli.
Selain itu, setiap sales di bagian
atau divisi diberikan seragam dan tanda pengenal sesuai dengan produk atau
barang yang menjadi tanggungjawabnya sehingga memudahkan pembeli untuk
mengenali sales dengan pelanggan dan
mengetahui sales produk atau barang
yang ditangani.
Evaluasi terhadap aktivitas personal selling dilakukan Supervisor
Depo Jaya Bangunan pada waktu tertentu dengan mengamati proses interaksi jual
beli antar sales marketing dengan
pelanggan dan melakukan penilaian kinerja yang akan dibahas bersama HRD terkait
standarisasi dan upaya peningkatan pelayanan menjadi excellent service oleh karyawan. Setelah dilakukan evaluasi
terhadap proses personal selling oleh
sales marketing maka perusahaan akan
menerbitkan teguran atau membentuk reward
kepada sales marketing terkait, demi
peningkatan motivasi kerja menuju pengalaman excellent service dari aktivitas personal selling terhadap pelanggan.
Kendala dalam pelaksanaan strategi
komunikasi pemasaran Depo Jaya Bangunan ialah pandemi Covid-19 karena adanya
pandemi ini membuat beberapa program/event tidak terlaksana. Selain itu juga, menghambat
penyampaian pesan atau informasi kepada customer.
Karena biasanya Depo Jaya Bangunan selalu menyampaikan informasi mengenai
promo-promo, event dan lain sebagainya secara aktif di media sosial. Namun
untuk memperlihatkan kepedulian dan kesimpatian serta memahami kondisi saat
ini, membuat perusahaan harus dengan berat hati untuk menurunkan intensitas
penerpaan informasi atau pesan melalui media sosial. Konten mengenai promosi,
event dan lain-lain diganti atau diubah dengan konten mengenai pelaksanaan
protokol kesehatan di toko sebagai upaya untuk mengingatkan customer sehingga menunjukkan rasa
kepedulian terhadap keselamatan bersama.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa: Strategi
Komunikasi Pemasaran yang digunakan oleh Depo Jaya Bangunan dalam aktivitas
pemasarannya ialah Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communication atau IMC) menurut Morissan
(2010), menurut Morissan (2010), yang memiliki 6 (enam) elemen komunikasi
pemasaran, namun Depo Jaya Bangunan hanya menerapkan 5 (lima) elemen
diantaranya:
- Media Periklanan (Advertising), Media Luar Ruangan
yakni Billboard/Baliho, Spanduk, Papan Reklame, Hanging mobile, Stand
Hanging, Roll Banner, dan X Banner. Media Dalam Ruangan
yakni, Surat Kabar, Perangkat Audio-Video, Radio, Media Internet yakni Website, media sosial WhatsApp, Facebook dan Instagram.
- Pemasaran Langsung (Direct Marketing), berupa
telemarketing yang dilakukan oleh tim marketing Depo Jaya Bangunan dan sales-sales untuk menawarkan produk
atau menerima pesanan dari customer
sehingga customer dapat
berbelanja dari rumah tanpa harus datang langsung ke toko.
- Pemasaran Interaktif (Interactive Marketing), digunakan
Depo Jaya Bangunan untuk merespons konsumen secara real time sehingga konsumen dapat mendapatkan respons secara
cepat dengan menggunakan media internet seperti Website, E-Katalog, WhatsApp
dan media sosial seperti Instagram.
- Promosi Penjualan (Sales Promotion), Depo Jaya
Bangunan selalu mengadakan berbagai event atau kesempatan untuk merayakan
perayaan HUT perusahaan atau hari-hari besar lainnya. Adapun dalam
merayakan hal tersebut Depo Jaya Bangunan mengadakan suatu promosi dalam
bentuk promosi penjualan berupa Diskon, Cashback, Kompetisi/Contest, dan Undian Berhadiah, yang
penyampaian informasinya menekankan pada pilihan kata yang unik, menarik
dan mudah untuk dipahami oleh customer
atau masyarakat.
- Penjualan Personal (Personal Selling), Penjualan
langsung, Depo Jaya Bangunan dalam aktivitas pemasarannya menjalin
interaksi langsung antara penjual dan pembeli dengan menempatkan Sales Marketing di setiap produk
yang ditawarkannya dan dibekali pengetahuan mengenai produk yang ditangani
untuk melayani customer dengan
baik dan ramah. Adapun aktvitas personal selling selain dalam kegiatan
penjualan di toko juga dilakukan pada saat diadakan event-event promosi
produk, seperti Demo Produk.
Depo
Jaya Bangunan tidak memiliki divisi Humas dalam struktur organisasinya, namun
perusahaan tersebut tetap menjalankan tugas dan fungsi Humas dalam aktvitas
pemasarannya. Tugas dan fungsi tersebut diemban oleh divisi Marketing Depo Jaya
Bangunan.
Kendala
dalam pelaksanaan komunikasi pemasaran terpadu dalam aktivitas pemasaran Depo
Jaya Bangunan ialah pandemic Covid-19.
Berdasarkan
kesimpulan diatas, maka saran yang disajikan sebagai bahan evaluasi dan
pertimbangan sebagai berikut:
- Bagi Depo Jaya Bangunan,
diharapkan untuk mengoptimalkan aktivitas pemasaran pada Website dengan melengkapi berbagai
macam produk yang ditawarkannya, karena informasi tersebut sangat penting
bagi konsumen. Sehingga konsumen dapat dengan mudah mengetahui jenis-jenis
produk/barang yang ditawarkan dan dapat mengetahui stok ketersediaan
barang.
- Kemudian Depo Jaya
Bangunan, diharapkan untuk membentuk channel
Youtube resmi sebagai media promosi tambahan karena pada era saat ini
media tersebut juga banyak digunakan oleh masyarakat, khususnya generasi
milenial. Selain itu juga untuk mengimbangi/menyaingi kompetitor yang
telah memiliki channel Youtube terlebih
dahulu.
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Barata, Atep Adya. 2003. Dasar – Dasar Pelayanan Prima. PT.
Gramedia Pustaka. Jakarta.
Kotler & Hermawan K. 2000.
Repositioning ASIA from Ibubble to Sustainable Economy. John Wiley & Sons. Singapore.
Maddy, Khairul. 2009. Hakikat dan Pengertian Pelayanan Prima. Chama Digit. Jakarta.
Morissan. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Pernada Media Group.
Jakarta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Bandung.
Sugiyono.
2015. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis
dan Disertasi. CV. Alfabeta. Bandung.
Artikel Jurnal
Muntazah, Arina. 2020. Integrated Marketing Communication Strategy Pada Lembaga zakat DPU
Daarut Tauhid. Jurnal Aksara Public. Fakultas Komunikasi dan Bahasa,
Universitas Bina Sarana Informatika.
Internet:
(Situs Resmi Depo Jaya
Bangunan) https://www.Depo Jaya Bangunan.com/ diakses pada 16 Desember 2020
pukul 19:00 WITA.
(Instagram Depo Jaya Bangunan)
https://www.instagram.com/depojayabangunan/ diakses pada 19 Desember 2020 pukul
14:20 WITA.
(Facebook Depo Jaya Bangunan)
https://web.facebook.com/TeamDepoJaya/ diakses pada 20 Desember 2020 13:30
WITA.
EmoticonEmoticon