Layanan dan Lainnya

Kompor Induksi vs Kompor Gas Elpiji dan Kompor Listrik Serta Daya Listrik yang Ideal

NesiaNet
September 01, 2023
0 Komentar
Beranda
Layanan dan Lainnya
Kompor Induksi vs Kompor Gas Elpiji dan Kompor Listrik Serta Daya Listrik yang Ideal

Definisi

Kompor induksi adalah kompor yang memanfaatkan tenaga listrik yang diubah menjadi proses induksi panas secara magnetik langsung ke peralatan masak yang terbuat dari besi atau baja. Jadi pada kompor induksi, energi panas di tembakkan langsung ke peralatan masak, berbeda dengan

Kompor listrik yang menggunakan listrik untuk memanaskan elemen besi kompor sehingga besi menjadi membara dan panas dari kompor yang berpindah secara alami pada benda di atasnya, sehingga peralatan masak apapun bisa digunakan layaknya kompor yang menggunakan api.

Kompor gas adalah kompor yang memanfaatkan pembakaran gas LPG (Elpiji) menjadi api sehingga menghasilkan panas.

Harga

Rata-rata kompor gas dan kompor listrik: Rp250.000 - Rp350.000

Rata-rata kompor induksi: Rp500.000 - Rp.1.200.000

Lebih Hemat Mana?

Menurut pengalaman kami, jauh lebih hemat menggunakan kompor induksi, karena hampir tidak ada panas yang terbuang sehingga walaupun membutuhkan daya yang besar tapi masakan menjadi matang dengan jauh lebih cepat, yang penting perawatannya, usahakan bagian dalam kompor tidak terkena cairan, serta bersihkan permukaan kaca atau keramik setiap selesai memasak dengan tissue atau beri sedikit cairan detergen atau sabun cuci piring lalu gosok dengan lap atau sikat gigi atau sikat kecil lalu bersihkan dengan kain basah yang telah diperas, hingga bersih, lalu gunakan lap kering.

Kompor tidak akan menginduksi atau memproduksi panas selama tidak ada wadah besi atau baja yang diletakkan di atasnya. Jika muncul kode error, silahkan cek apa arti error menurut kode yang tampil pada kartu manual/cara pemakaian yang disertakan dalam kemasan atau kotak kompor. Jika error sering terjadi, silahkan hubungi service center terdekat.

Peralatan Masak

Kompor listrik bisa digunakan untuk memasak di hampir semua media logam, seperti besi, baja, dan alumunium.

Kompor gas bisa digunakan dengan hampir seluruh media masak, seperti logam, kaca, atau tanah liat.

Kompor induksi hanya bisa menggunakan perangkat masak yang terbuat dari besi atau baja, semakin murni komposisi bahannya, semakin bagus untuk digunakan pada kompor jenis ini. Untuk mengetahuinya, silahkan cek apakah ada tanda atau simbol Kumparan/Lilitan pada kemasan alat masak, atau tulisan "Dapat digunakan untuk Kompor Induksi", jika ada maka peralatan masak tersebut baik digunakan pada kompor jenis ini. Jika tidak menemukan logo atau keterangan tersebut, anda masih bisa berharap peralatan tersebut bisa digunakan, dengan cara mencoba menempelkan magnet, apabila menempel dengan bagus, maka dapat dipastikan peralatan tersebut juga cocok.

Selain bahan, yang perlu diperhatikan adalah bentuk peralatan masak induksi harusnya datar, agar seluruh permukaan bawah alat masak menempel sempurna ke permukaan kompor yang dibuat dari kaca atau keramik.

Kebutuhan Listrik

Untuk menggunakan kompor listrik, disarankan minimal memiliki daya listrik PLN 1.300 VA dan tidak digunakan sambil menggunakan peralatan listrik yang berdaya besar di saat bersamaan. Walaupun kompor listrik relatif menggunakan daya yang lebih sedikit dari kompor induksi, akan tetapi proses masak menggunakan kompor listrik lebih besar sehingga output akhirnya tetap lebih hemat menggunakan induksi.

Kompor induksi memerlukan daya minimal 200 VA (menghangatkan susu, dll) sampao 1.300 (merebus air, menggoreng, dll) sehingga untuk bekerja dengan baik paling tidak rumah anda terpasang listrik 2.200 VA.

Cara Rubah/Migrasi/Tambah Daya PLN

1) Hitung Biayanya di https://layanan.pln.co.id/simulasi-ubah-daya-pln
2) Semisal daya awal 450 VA akan diubah menjadi 2.200 VA untuk kategori Rumah Tangga Pasca-bayar, maka rincian biayanya adalah sebagai berikut:

Peruntukan : RUMAH TANGGA

Daya Awal / Daya Baru : 450 / 2.200

Detil Biaya :

a. Rupiah Biaya Penyambungan ((2200-450) x 937) : Rp 1.639.750

b. Rupiah Jaminan Langganan (2200 x 141)** : Rp 310.200

c. Materai : Rp 6.000

Estimasi total biaya yang harus dibayar : Rp 1.955.950

*Hasil perhitungan mengacu pada ketentuan tarif tenaga listrik dan peraturan perpajakan yang berlaku hari ini (28/11/2020)

**Biaya Jaminan Langganan dalam simulasi dihitung penuh, tanpa memperhitungkan simpanan Jaminan Langganan

3) Siapkan uang sejumlah tersebut, dan uang lebih untuk bayar parkir atau beli minum sambil lalu silahkan ke Kantor Perwakilan PLN Terdekat, jangan yang terjauh ^_^
4) Ikuti arahan dari petugas
5) Tunggu petugas PLN melakukan perubahan daya di rumah anda, bisa jadi pada hari yang sama atau berselang hingga 2 - 3 hari, tergantung daerah dan berbagai faktor

6) Jaga-jaga bawa saja KTP, atau KTP orang tua jika nama pemilik listrik masih atas nama orang tua, serta materai lebih, jika diminta membuat surat kuasa dll. Printkan/gambarkan denah lokasi rumah, alamat serta nomor hp aktif.

Tarif Listrik

Lalu, berapa besaran tarif listrik terkini yang telah disesuaikan? Berikut ini adalah daftar besaran tarif dasar listrik 2020 (Oktober – Desember) resmi dari Kementerian ESDM dan PLN menurut golongannya.

R = Rumah Tangga
RM = Rumah Tangga Mampu
B = Bisnis
I - Industri
Golongan tarif listrik Batas daya Biaya pemakaian
R-1/TR 0 – 450 VA Rp 169/kWh
R-1/TR 451 – 900 VA Rp 274/kWh
R-1M/TR 451 – 900 VA Rp 1.352/kWh
R-1/TR 901 – 1.300 VA Rp 1.444,70/kWh
R-1/TR 1.301 – 2.200 VA Rp 1.444,70/kWh
R-2/TR 2.201 VA – 5.500 VA Rp 1.444,70/kWh
R-3/TR > 5.501 VA Rp 1.444,70/kWh
B-1/TR 0 – 450 VA Rp 254/kWh
B-1/TR 451 – 900 VA Rp 420/kWh
B-1/TR 901 – 1.300 VA Rp 966/kWh
B-1/TR 1.301 – 5.500 VA Rp 1.100/kWh
B-2/TR 5.501 VA – 200 kVA Rp 1.444,70/kWh
B-3/TM > 200 kVA Rp 1.035,78/kWh
I-1/TR 0 – 450 VA Rp 160/kWh
I-1/TR 450 – 900 VA Rp 315/kWh
I-1/TR 900 – 1.300 VA Rp 930/kWh
I-1/TR 1.301 – 2.200 VA Rp 960/kWh
I-1/TR 3.500 – 14.000 VA Rp 1.112/kWh
I-2/TR 14.001 – 200 kVA Rp 972/kWh
I-3P/TM > 200 kVA Rp 1.035,78/kWh
I-3/TM > 200 kVA Rp 1.035,78/kWh
I-4/TT > 2.000 kVA Rp 996,74/kWh
P-1/TR 0 – 450 VA Rp 575/kWh
P-1/TR 451 – 900 VA Rp 600/kWh
P-1/TR 1.300 VA Rp 1.049/kWh
P-1/TR 2.200 – 5.500 VA Rp 1.076/kWh
P-1/TR 5.501 – 200 kVA Rp 1.444,70/kWh
P-2/TR > 200 kVA Rp 1.035,78/kWh

Update

Admin telah mencoba penggunaan kompor induksi pada level daya yang berbeda, yaitu 900 VA, 900 VA Subsidi, dan 1300 VA, hasilnya adalah sebagai berikut:

Pada 900 VA Subsidi, kompor dapat bekerja baik hanya pada daya 600, sehingga membuat proses masak sedikit lebih lama, pada 900 VA non-subsidi, kompor bisa sampai 750, sedangkan pada 1300, kompor masih bisa bekerja dengan baik sampai 800 - 900 Watt.

Catatan: untuk daya 1300 di bawah, disarankan menggunakan mode daya Hot Pot untuk kegiatan merebus, menggoreng dll karena bisa diatur manual, atau mode Fry/menggoreng yang ketelitian dayanya lebih besar, tidak disarankan menggunakan mode/menu merebus atau mengukus yang memakan daya 1300 watt karena akan menyebabkan listrik mati.

Kompor Induksi NesiaNet
(c) katemangostar (freepik)

Penulis blog